Ada ranting yang setia berayun pelan
Menanti pengakhiran, sepertiku
Di sisi sunyi rahasia ini engkau membawaku serta
Mencicipi dunia tempat kau bersembunyi
Dari getir dunia
Kulemparkan sebuah kerikil ke tengah danau
Seperti ingin kulenyapkan hitam yang mengambil warna
Dari bibirmu yang biasanya tersenyum
Ah, jalan ini tak begitu jauh dari tempat kita biasa berbicara
Mungkin aku terlampau mengagumimu
Terlalu ingin selalu tegar di sisimu
Menghirup wangi embun, sekalipun hari telah senja
Di depan kita, sebatang pohon mati tetap berbincang ria
Dengan camar yang tak ingin pulang
Sepertiku
Di sampingmu, seorang kabut diam-diam terusir
Oleh tenang suara, damai udara
Dan setelah sepasang kaki melangkah jauh
Air mata menumbuhkan bunga
Yang kemudian terinjak oleh langkah kecil milikmu
Yang berlari riang tanpa sempat membasahi kembali detak waktu
Post a Comment